Seorang anak manusia dari dua insan terhebat. Hidup di ruang keanehan bernama dunia yang kusebut surga. Surganya tanda tanya.

Saturday, May 7, 2016

Sendiri

Kadang sendiri itu lebih menyenangkan dari pada harus sibuk dengan hingar bingar yang tak jelas. Sibuk dengan sendiri tanpa ada satu orang pun yang mengganggu. Tidak masalah untuk jauh dari orang yang kita cintai sejenak saja. Jiwa ini butuh dihibur oleh manusia bernama DIRI SENDIRI. Sendiri itu bukan berarti mengurung diri kita dengan kesepian. Kadang esensi berada dalam keramaian yang tidak jelas membuat hidup menjadi sia-sia. Kita sibuk sana-sini tetapi hati kecil kita di dalam sana berteriak untuk diperhatikan, untuk dipelajari, dan lebih diutamakan. Suara hati tidak pernah bohong. Hati sangat sensitif akan kemunafikan, kebohongan, ketidakadilan dan semua aura negatif yang ditawarkan makhluk lain. Hati kerap mengeluh ketika diri sendiri harus terlena dengan keberadaan orang lain yang sangat mengganggu kenyamanan. Padahal sangat banyak kebahagiaan yang ditawarkan suara hati.

Aku membenci manusia. Mungkin aku juga dibenci manusia. Manusia saling membenci. Namun apakah tujuan hidup untuk saling membenci? Apakah aku merasa rugi jika aku dibenci atau sebaliknya? Hidup itu adalah pilihan. Semua punya porsi masing-masing. Mungkin setiap manusia sudah diberi jatah kebahagiaan atau keberuntungan oleh Sang Pencipta. Sebagian mungkin merasakan kemudahan lebih awal. Merasakan sesuatu yang membahagiakan begitu cepat dan terlihat prematur. Dibanding dengan orang-orang yang harus berjuang sekuat tenaga demi kebahagiaan walau belum seluruhnya terpenuhi. Lalu siapa yang harus disalahkan?

Bandung, 8 Mei 2016  
   

No comments:

Post a Comment

Efek Blog